Jenis - Jenis Keputusan


" Bila Keputusan Diambil Berdasarkan Angan - Angan Saja
Maka Hasilnya Mudah Gagal, Karena Keputusan itu bersifat "intuitif"


A. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan dari beberapa alternatif yang ada untuk digunakan dalam memecahkan suatu masalah. 
Proses mengambil keputusan harus didasarkan pada pemikiran, dan pertimbangan yang matang. Seorang wirausaha yang cerdas harus pandai mengambil keputusan yang bertujuan positif, menguntungkan bagi usahanya dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

B. Jenis - Jenis Keputusan
Ada beberapa jenis keputusan yang sering dilakukan oleh seorang wirausaha. Jenis keputusan itu adalah :
  • Keputusan untuk menyelesaikan masalah (Problem Solving Decision).
Pengambilan keputusan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Keputusan ini disebut juga dengan Problem Solving Decision . 
contoh :
  1. Ketika terjadi tagihan konsumen yang tidak terbayar, keputusan harus segera diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  2. Listrik mati selama beberapa jam pada waktu proses produksi. Untuk itu harus segera diambil keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  • Keputusan Berdasarkan Intuisi (Intuitive Decision)
Keputusan ini diambil berdasarkan perasaan atau intuisi seseorang. biasanya dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman yang di miliki. Oleh karena itu, tujuan pengambilan keputusan ini lebih bersifat personal.

Ciri - ciri keputusan yang berdasarkan intuisi adalah :
  1. Ada tujuan yang bersifat imajinatif karena ia mengambil keputusan bersifat visioner
  2. Ada alasan personal dari orang yang mengambil keputusan tersebut
  3. Bersifat antisipatif dan proaktif
  4. Mengandung unsur strategic dan decision
  • Keputusan Kreatif (Creative Decision)
Apabila suatu masalah sering terjadi baik dalam khidupan sehari - hari maupun dalam kegiatan bisnis, perlu diambil sebuah keputusan yang bersifat tuntas, kreatif, dan inovatif sehingga permasalahan tersebut tidak terjadi lagi. 
Keputusan jenis ini disebut Keputusan Kreatif atau Creative Decision.
Contoh :
Sebuah perusahaan melakukan pengiriman barang dengan menggunakan sarana angkutan umum seperti bajaj atau taksi karena belum memiliki kendaraan operasional. Bila hal itu sering terjadi, perlu diambil keputusan kreatif untuk mengatasinya. Salah satu caranya adalah membeli kendaraan sendiri secara kredit atau sewa pakai (leasing) sehingga biaya yang digunakan untuk taksi atau bajaj bisa dialihkan untuk membayar biaya kredit perbulan. Meskipun masih dapat dikatakan belum memperoleh keuntungan sepadan, citra perusahaan semakin baik dimata pelanggan sehingga order penjualan meningkat.
  • Keputusan Untuk Mengatasi Konflik (Conflict Decision)
Keputusan ini diambil dengan tujuan agar konflik yang timbul tidak berujung pada pertikaian dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi usaha maupun tim anda.
contoh :
  1. Keputusan untuk menyelesaikan konflik antar individu dalam suatu tim atau organisasi.
  2. Konflik antar kelompok atau antardepartemen dalam usaha
  3. Konflik persaingan usaha
  4. Konflik dengan konsumen
  5. Konflik dalam pertikaian
  6. Konflik antara atasan dan bawahan
  • Keputusan Yang Diambil Berdasarkan Alasan Yang Strategis (Strategic Decision).
Perbedaan keputusan ini dengan keputusan intuitif , konflik atau keputusan kreatif adalah :
  1. Memiliki alasan yang kuat dalam visi jangka panjang
  2. Lebih strategis karena dampaknya lebih luas
  3. Beresiko lebih besar
  4. Bersifat Survival, agar usaha itu bisa bertahan dari konflik yang terjadi atau yang akan terjadi. 
Dengan kata lain, keputusan yang bersifat strategis bertujuan agar suatu usaha bisa menyelesaikan dan mengatasi konflik yang timbul kapanpun.
  • Tidak Ada Keputusan atau Keputusan Diam (Silent Decision).
Dengan  tidak mengambil langkah atau tindakan apapun dan justru memilih diam sebenarnya anda sudah mengambil keputusan. Jenis keputusan ini dinamakan Keputusan Diam (Silent Decison).
Biasanya keputusan seperti ini diambil dilatarbelakangi hal - hal sebagai berikut:
  1. Menunggu apa yang akan terjadi.
  2. Melihat reaksinya
  3. Tidak mau mengikuti arus atau emosi yang muncul
  4. Membiarkan itu terjadi.

"Terkadang Diam Bukan Berarti Tidak Tegas"



sumber :
Buku Kewirausahaan SMK
disusun oleh :
Ir. Hendro M.M













Comments

Popular posts from this blog

Resiko dan Ketidakpastian Dalam Bisnis

Leadership Jiwa Kepemimpinan

Kenali Aterosklerosis Lebih